Astronom Amatir Abadikan Hantaman Benda Asing Terhadap Jupiter
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Salah seorang pengamat astronomi amatir asal Jepang berhasil menangkap momen peristiwa tabrakan yang terjadi antara sebuah benda asing dengan planet Jupiter. Tabrakan itu terjadi setelah 3 bulan lamanya, meteor itu menuju planet terbesar di Galaksi Bimasakti tersebut.
Momen itu diambil Masayuki Tashikawa ketika berada di Kumamoto City, Selatan Pulau Kyushu, Jepang, Jum'at lalu. Tashikawa kala itu tengah mengamati langit Sabtu pagi waktu Jepang atau sekitar pukul 6.22 GMT. "Awalnya, saya mencatat adanya gangguan sinyal, tetapi saya sangat terkejut ketika terdapat gambar bercahaya dalam video," ungkapnya seperti dikutip dailymail, Kamis (26/8).
Rekaman itu akhirnya dipublikasi oleh Tashikawa melalui Youtube. Video itu berdurasi 4 menit di mana gambar kilatan cahaya hanya berlangsung 3 detik. Kilatan cahaya itu juga terekam oleh astronom, Anthony Wesley dan Christopher Go, Juni lalu. Awalnya, kedua astronom itu mengira kilatan cahaya bukan disebabkan tabrakan asteroid ataupun komet melainkan meteor.
Glenn Orton, peneliti dari NASA's Jet Propulsion Laboratory mengatakan fenomena itu seharusnya bisa disaksikan bersama dengan jaringan teleskop di seluruh dunia pada 24 Juli lalu. Sekitar 19 Juli tahun lalu, astronom memperkirakan dampak tabrakan dapat menghancurkan wilayah seukuran Samudera Pasifik.
Sebelumnya, para astronom telah mengamati obyek dengan memanfaatkan teleskop Hubble guna membandingkan bekas tabrakan yang terjadi tahun 1994. Saat itu, para astronom percaya Planet Jupiter baru saja dihantam benda angkasa berukur 1.600 ft. Hingga kini, masih terjadi perdebatan di antara Astronom terkait identifikasi benda asing yang menabrak Planet Jupiter.
Republika - Jumat, 27 Agustus
http://id.news.yahoo.com/repu/20100826/ttc-astronom-amatir-abadikan-hantaman-be-b3cfa56.html
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Salah seorang pengamat astronomi amatir asal Jepang berhasil menangkap momen peristiwa tabrakan yang terjadi antara sebuah benda asing dengan planet Jupiter. Tabrakan itu terjadi setelah 3 bulan lamanya, meteor itu menuju planet terbesar di Galaksi Bimasakti tersebut.
Momen itu diambil Masayuki Tashikawa ketika berada di Kumamoto City, Selatan Pulau Kyushu, Jepang, Jum'at lalu. Tashikawa kala itu tengah mengamati langit Sabtu pagi waktu Jepang atau sekitar pukul 6.22 GMT. "Awalnya, saya mencatat adanya gangguan sinyal, tetapi saya sangat terkejut ketika terdapat gambar bercahaya dalam video," ungkapnya seperti dikutip dailymail, Kamis (26/8).
Rekaman itu akhirnya dipublikasi oleh Tashikawa melalui Youtube. Video itu berdurasi 4 menit di mana gambar kilatan cahaya hanya berlangsung 3 detik. Kilatan cahaya itu juga terekam oleh astronom, Anthony Wesley dan Christopher Go, Juni lalu. Awalnya, kedua astronom itu mengira kilatan cahaya bukan disebabkan tabrakan asteroid ataupun komet melainkan meteor.
Glenn Orton, peneliti dari NASA's Jet Propulsion Laboratory mengatakan fenomena itu seharusnya bisa disaksikan bersama dengan jaringan teleskop di seluruh dunia pada 24 Juli lalu. Sekitar 19 Juli tahun lalu, astronom memperkirakan dampak tabrakan dapat menghancurkan wilayah seukuran Samudera Pasifik.
Sebelumnya, para astronom telah mengamati obyek dengan memanfaatkan teleskop Hubble guna membandingkan bekas tabrakan yang terjadi tahun 1994. Saat itu, para astronom percaya Planet Jupiter baru saja dihantam benda angkasa berukur 1.600 ft. Hingga kini, masih terjadi perdebatan di antara Astronom terkait identifikasi benda asing yang menabrak Planet Jupiter.
Republika - Jumat, 27 Agustus
http://id.news.yahoo.com/repu/20100826/ttc-astronom-amatir-abadikan-hantaman-be-b3cfa56.html
» FORUM: Administrator: Salam Kenal
» INTRO: TESQSCAPE
» Kelompok Keahlian Fisika Sains
» INFOTEK: Pesawat Mampu Terbang Non-Stop
» NUKLIR: Penemuan Partikel Lebih Cepat daripada Cahaya
» DINAMIK: Memahami Kedudukan Fisika Kuantum
» DINAMIK: Konversi dan Konservasi Energi
» PLANETOS: Dijual, Tanah di Planet Serupa Bumi
» PARTIKEL: Target Sains 2011: Temukan 'Partikel Tuhan'
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
» ASTROS: R136a1 - Bintang Terbesar SejagatRaya
» PLANETOS: Atmosfir Pluto Terbalik Dibanding Bumi
» PLANETOS: Peneliti Temukan Planet Bertabur Berlian
» MEDIK: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
» HELIOS: Letusan Bintik Matahari Ancam Bumi
» IPTEK: Amerika Bangun MegaProyek Matahari Buatan
» KOSMOS: Bayi Lubang Hitam Ini Bisa Melahap Bumi
» KOSMOS: Bibit Kehidupan Bumi dari Luar Angkasa?
» KOSMOS: Alam Semesta Berkembang dari Cairan
» KOSMOS: Astronom Amatir Abadikan Hantaman Benda Asing Terhadap Jupiter
» KOSMOS: Stephen Hawking: tak Mau Punah, Manusia Harus Mencari Planet Lain
» WEBINFO: E-mail Fisika
» KOSMOS: Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun
» NUKLIR: PII Rekomendasikan Penerapan Energi Nuklir
» KOSMO: Kandungan Air di Bulan Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan
» INFO: Lukman Hakim Dilantik Jadi Kepala LIPI
» KOSMO: Patung Berusia 200.000 Tahun Ditemukan Di Bulan
» MATERIAL: Kristal Cair
» PARTIKEL: Mencari Partikel Antimateri Hingga Antariksa
» METEOR: Ledakan Meteorit Langka dan Acak
» NUKLIR: BATAN: Chernobyl Bukan Alasan Tolak PLTN
» NUKLIR: BATAN: Indonesia Baru Memiliki PLTN 2018-2020
» INFOTEK: Terapkan 42 Mbps, Indonesia Terdepan di Asia
» INFOTEK: Indonesia Konsisten Perhatikan Keselamatan Nuklir
» INFOTEK: Eropa Bangun Teleskop Terbesar Dunia di Chile
» KOSMOS: Anda Bukan Apa-Apa ...
» ASTRO: Foto Pertama "Mikroskop" Matahari
» OPTO: LASER: Light Amplification by Stimulation of Emission of Radiation
» ASTRO: LAPAN: Badai Matahari 2012 Bukan Kiamat
» LENSA: Dibalik Kemerdekaan RI - 17 Agustus 1945
» KOSMOS: Penetapan Kecepatan Cahaya
» ASTRO: Kerumitan Perhitungan Saat: Hari - Bulan - Tahun
» KOSMOS: Kita Senantiasa Berpindah dalam Ruang dan Waktu
» KOSMOS: Kelajuan Ekstrim: Lebih Laju daripada Cahaya
» INTERMEZO: Proyek Antariksa Indonesia ...
» ASTRO: Sistem Kalender Bumi: 20102 Qiamat? Kalkulasi Manusia Tak Pernah Bisa Presisi!
» ASTRO: Penjelasan IpTek Tentang Isue HuruHara 2012
» ASTRO: Sebelas Planet dalam Tata Surya Kita?
» KEMO: Dinding Antara Dua Laut di Giblatar dan Sungai BawahLaut di Meksiko
» INFOTEK: Senjata BelaDiri Kejutan-Listrik Tegangan-Tinggi Berbentuk PonSel
» INFOTEK: Senjata Api Pembunuh Berbentuk PonSel
» INFOTEK: Lensa Tembus-Pandang
» OPTO: Sains dan Teknologi Lensa Tembus Pandang
» BIO: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
» PSI: Menguak Kemampuan PSI | ESP
» ESAI: Orang Bodoh VS Orang Pintar
» NICE VIDEO: Black Hole: Jangan Tamak ... Jangan Serakah
» NICE VIDEO: Reach: Jadilah DiriMu Sendiri
» NICE VIDEO: Voodoo: Kejahatan Anda Akan Balik Kepada Anda
» PHOTO: Warna. Properti dan Atribut
» MIKROTEK: Kenali Kartu Plastik Pengganti Uang Anda
» LENSA: Nomor Anda Berapa?
» GEO: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami
» MATERIAL: Logam Makin Keras dan Lentur
» KOSMOS: Rahasia Kosmik Sang Air: Fenomena Natural dan SupraNatural
» ASTRO: Bintang Neutron, Supernova dan Lubang Hitam
» TEKNO: Bill Gates dan Toshiba akan Bangun Reaktor Nuklir
» ASTRO: Pelacakan Ledakan Bintang Raksasa SuperNova
» KOSMOS: Asteroid Raksasa Penyebab Kepunahan Dinosaurus
» MATERIAL: MetaMaterial Memungkinkan Anda Menghilang dari Pandangan
» GEO: Hipotesis Gaia: Bumi Yang Hidup Dan Bernafas
» KOSMOS: Jarak Antara Bumi dan Bulan Makin Hari Makin Jauh dan Hari Makin Panjang
» TUTORIAL: Memuat Citra KompuGrafik: Foto | Gambar di Forum ini
» TEST: Menampilkan Klip Video
» TEST: Menampilkan Klip Audio
» TEST: Menampilkan Citra Grafiks: Foto Atau Gambar
» TEST: Membuat Tabulasi
» TEST: Membuat Daftar
» TEST: 1 ... 2 ... 3 ...
» FORUM: Pertanyaan Tak Akan Dijawab oleh Administrator
» FORUM: Tata Tertib
» FORUM: Etika
» FORUM: Ketentuan dan Kebijakan Administrator Forum
» FORUM: Selamat Datang
» FORUM: Undangan Untuk Para Pemerhati Fisika
» KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa
» WTA: Image To Seg-Y